Tips jitu menekan biaya ongkos kirim agar tidak mahal

Selasa, 20 November 2012

Ongkos kirim menjadi salah satu komponen yang menpengaruhi proses kemajuan perdagangan yang tejadi antar kota dan pulau, khususnya transaksi yang berlangsung dengan sistem online atas sebuah produk yang diperdagangakan. Dan ini menjadi PR setiap usahawan untuk mengatasi dan mensiasatinya.

Pembeli biasanya melontarkan berbagai keluhan, saat mengetahui bahwa beban ongos kirim yang timbul dari pembeliannya cukup tinggi, yakni bisa mencapai 12% sampai dengan 15%. Padahal sebagai usahawan sudah berusaha menekan harga jual hingga titik terendah, dan nilai keuntungan yang di dapatpun menjadi tipis.

jasa kurir ekspedisi
Lalu adakah jalan keluar untuk mengatasi hal ini? Masalah ongkos kirim memang menjadi sebuah proses biaya yang tidak terelakan dalam sebuah usaha atau bisnis. Sehingga wajib di teliti dan dipelajari, hingga dihitung secara cermat, agar usaha yang kita jalani tidak mengalami kerugian. Apalagi harus ditinggalkan oleh para konsumennya. Untuk itu ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menekan ongkos kirim, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Jangan selalu menggunakan perusahaan ekspediri pengiriman barang yang besar, ternama, skala nasional, apalagi perusahaan ekspediri cabang dari perusahaan multi nasional. Karena sudah bisa dipastikan tarif dari ongkos kirim barang yang ditetapkan akan jauh lebih mahal.
  • Coba di pertimbangkan kembali untuk menggunakan alternatif non perusahaan kurir, yakni menggunakan jasa PT. Pos Indonesia tbk, yang memberikan tarif ongkos kirim yang lebih murah.
  • Kembali kurangi penggunaan perusahaan specialist ekspedisi dan kurir. Tapi mencoba mencari outsource alternatif seperti perusahaan travel yang juga melayani pengiriman barang sebagai bisnis alternatifnya. Jadi kenali lebih banyak perusahaan travel yang ada di kota rekan usahawan, serta kota-kota yang menjadi tujuan rutinnya. Biasanya perusahaan ekspedisi mampu menawarkan tarif ongkos kirim yang lebih kompetitif.
  • Pakai pengiriman berdasarkan jasa regular (regular service) yang umumnya membutuhkan waktu 3 sampai dengan 6 hari untuk tiba di tempat tujuan (tergantung jarak kota yang dituju). Sebaiknya jika memungkinkan hindari penggunaan jasa "Over Night Service", karena tarif dari jasa ONS ini di jamin sangat tinggi dan memberatkan.
  • Berikan alternatif penawaran dalam dua opsi kepada pelanggan, antara pengiriman melalui darat dan udara. Diantara kedua opsi tersebut tentu saja memiliki perbedaan dan selisih tarif yang sangat signifikan.
  • Paking barang yang akan dikirim dengan baik, karena jika jasa kurir atau ekspedisi melakukan repaking barang yang dikirim, tentu akan dikenakan onkos repaking sebagai biaya tambahan. Hal ini bisa menjadikan biaya ongkos kirim menjadi lebih tinggi.
Memang pada dasarnya, masalah ongkos kirim ini bukanlah menjadi beban yang ditanggung oleh rekan usahawan, melainkan dibebankan kepada konsumen yang berarti untuk mendapatkan barang dari rekan usahawan formula berhitungnya menjadi, Sales (penjualan) sama dengan Harga jual produk ditambah dengan ongkos kirim. Jika harga yang dibayarkan oleh konsumen menjadi sangat tinggi, maka konsumen akan mencari alternatif usahawan yang mampu memberikan harga perolehan yang lebih rendah, dan ini berarti konsumen meninggalkan bisnis rekan usahawan.

Ongkos kirim barang dalam sebuah perdagangan antar kota dan pulau sudah pasti menjadi komponen yang melekat melengkapi transaksi yang terjadi, menggali outsource dan alternatif berbagai mitra ekspedisi yang ada menjadi penting untuk kesuksesan dan kelangsungan bisnis rekan usahawan sendiri.